RSS

Merokok : Bikin Hidup Lebih Nggak Karuan


Di negeri Indonesiakita tercinta ini, merokok bukan hal yang dilarang. Bebas mau merokok di mana saja, kapan saja. Iklan rokok -meskipun tidak boleh mempertontonkan adegan menghisap rokok secara eksplisit- berjamur di mana-mana. Akibatnya, tak sedikit dari pemuda Indonesiaini yang terkena imbasnya. Tercatat, 80 % perokok Indonesiaberusia kurang dari 19 tahun berdasarkan survei ITCN (International Tobacco Control Network) pada tahun 2007. Sedangkan, dalam survei yang sama, perokok umur 5-9 tahun mendapatkan persentase 0,4 persen pada tahun 2001 dan meningkat menjadi 1,8 persen pada tahun 2004. (Antara News) Pemerintah sebenarnya telah mengambil langkah untuk mengatasi hal ini. Namun, nampaknya langkah pemerintah ini kurang greget. Tulisan yang wajib tercantum dalam bungkus dan iklan rokok, justru menjadi kotak pandora yang semakin membuat penasaran benar nggak sih peringatan itu, Fulan si tetangga sehat-sehat saja kok, mbah-mbah yang di kampung sebelah juga masih bugar meski nggak absen menghisap rokok. Tambah lagi bombardir iklan yang terpampang di ruas jalan-jalan utama. Nah lo…
Fakta Berbicara

Jangan buru-buru berbaik sangka dengan rokok. Mungkin dilihat sekilas tidak ada pengaruhnya. Tapi, bukti penelitian yang dilakukan 10 tahun terakhir, 50 persen perokok meninggal akibat kecanduan. Demikian pula, kematian disebabkan kanker, penyakit jantung dan pernafasan kronis adalah penyebab utama kematian akibat rokok. (Survei Sosial Ekonomi Nasional: 2004).

Penyakit yang ditimbulkan oleh asap mematikan ini tak lepas dari kandungan-kandungannya yang beracun. Bayangkan, 4000 zat racun masuk ke dalam tubuh dengan sekali isap. Di antara zat racun itu adalah:

1. Nikotin.

Nikotin adalah zat yang paling sering disebut sebagai bahan racun dalam rokok. Dengan dosis besar, nikotin bisa digunakan sebagai pestisida. Penelitian menunjukkan, nikotin bisa meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, dan menyebabkan ketagihan. Dengan 4-6 mg nikotin, seseorang bisa ketagihan. Faktanya, minimal kadar nikotin dalam rokok filter di Indonesia adalah 0,9 mg per batang. (Budi Hartono, dkk, Jurnal Makara: Penentuan Kadar Nikotin Dalam Asap Rokok, 2003). Sementara, pemerintah menetapkan 1,5 mg per batang adalah batas maksimal kandungan nikotin dalam rokok. Berarti, jika seseorang mengonsumsi 20 batang rokok seharinya, minimalnya dia telah memasukkan sebesar 18 mg zat racun ini ke dalam tubuhnya.

2. Karbon Monoksida (senyawa CO)

Karbon monoksida adalah gas yang dihasilkan dalam pembuangan kendaraan bermotor. Senyawa ini timbul akibat reaksi pembakaran yang tidak sempurna. Karbon monoksida mengikat hemoglobin di dalam darah merah yang bertugas mengangkut oksigen. Akibatnya, hemoglobin tidak bisa mengikat oksigen untuk didistribusikan ke seluruh tubuh dari paru-paru.KadarCOdi dalam darah seorang bukan perokok adalah kurang dari 1 persen, tapi untuk perokok, kadar CO-nya di dalam darah mencapai 4-15 persen. Makanya, jangan menangis kalau sesak nafas gara-gara merokok.

3. Tar

Tar adalah kumpulan berbagai komponen padat dalam asap rokok. Tar ini bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker). Pada saat dihisap, tar ini berupa uap padat. Kemudian, ketika dingin tar ini berubah menjadi endapan coklat kekuningan di gigi, saluran pernapasan, dan paru-paru.

4. Zat-Zat Berbahaya lainnya

a. Timah hitam (timbal/Pb) adalah zat beracun yang dahulu bisa ditemukan gas buang kendaraan bermotor. Timbal ini mempengaruhi kecerdasan otak, ginjal, sistem saraf, dan sel darah merah. Menurut penelitian, kadar timbal yang masuk ke dalam tubuh berbanding terbalik dengan kadar sel darah merah dalam darah. Artinya, kalau kamu merokok, jangan menyesal terkena anemia kalau kamu merokok.

b. Kadmium (Cd) adalah zat yang sering digunakan dalam pembuatan baterai rechargeable (bisa diisi ulang). Kadmium dikenal sebagai zat yang berbahaya. Uni Eropa menggolongkannya sebagai salah satu zat yang dilarang oleh RoHS (peraturan mengenai zat-zat terlarang yang digunakan dalam barang elektronik). Jepang dahulu sempat merasakan getah pahit kadmium yang tercemar ke lingkungan. Nah, si kadmium ini ternyata ada di dalam asap rokok. Parahnya, ternyata penyerapan kadmium lewat paru-paru lebih efektif daripada penyerapan lewat usus dan lainnya.

c. Kalau kamu berjalan-jalan ke laboratorium sekolah, pernah kamu lihat kodok, ular, atau kalajengking yang direndam suatu cairan. Nah, cairan untuk merendam itu namanya formalin/formaldehid, fungsinya untuk mengawetkan mayat. Ternyata, formalin ini ada di dalam asap rokok. Nah, siapa mau mengawetkan paru-parunya pakai formalin?

d. Naftalen (naphthalene), zat yang sering digunakan sebagai penghilang bau apek pada pakaian (kapur barus) ini, juga ikut menyumbang bahaya asap rokok. Dalam jumlah banyak, naftalen bisa mengakibatkan kerusakan sel darah merah. Selain itu, ternyata menghirup naftalen erat kaitannya dengan kanker, sebagaimana hal ini diketemukan dalam sebuah eksperimen pada tikus.

Bukan cuma itu saja yang kamu dapat dengan menyedot sebatang rokok. Masih ada teman-temannya yang ikut masuk ke tubuh kamu. Dan, semuanya berbahaya.Adayang biasanya buat racun kucing, ada yang biasanya buat cat, ada yang biasanya buat bahan bakar roket. Komplitkan? Mau?



Tinjauan Syariat

Tahu nggak? Syariat mulia yang kamu anut ini melarang segala hal yang berbahaya pada diri kamu. Mulai dari bunuh diri sampai tingkatan mudharat yang rendah, semuanya dilarang oleh agama Islam. Maka dari itu, diharamkan minum minuman keras karena bahaya banget buat kamu. Nggak cuma minum-minuman keras, pokoknya semua yang berbahaya dilarang dalam agama Islam. Allah telah berfirman:

ﮤﮥ ﮦ ﮧ ﮨﮩ

“Dan janganlah kalian lemparkan diri kalian ke dalam kebinasaan.” [Q.S. Al-Baqarah:195]. Di dalam ayat ini, Allah l melarang kita untuk membinasakan diri sendiri. Ayat ini berlaku umum untuk segala tindak membinasakan diri. Mulai dari binasa pelan-pelan sampai binasa dengan cepat.

Kalau ada yang bilang, “Ayat ini kanturun berkenaan dengan menginfakkan harta di medanjihad, Allah l menyebut enggan berinfak di jalan Allah sebagai kebinasaan, silakan lihat awal ayatnya.” Ya, Anda benar bahwa ayat ini turun berkenaan dengan berinfak dalam jihad. Tapi, menurut ilmu Ushul Fiqh, “yang jadi patokan itu keumuman teks dalil, bukan dengan kekhususan sebab.” Artinya, meskipun ayat ini turun berkenaan dengan hal tersebut, namun tekstualnya bersifat umum, “kebinasaan”. Salah satu kebinasaan adalah tidak berinfak dalam jihad, tapi itu bukan semua kebinasaan. Kebinasaan-kebinasaan yang selain ini juga masuk ke dalam larangan ayat ini. Contoh kebinasaan selain tidak berinfak di jalan Allah ada di dalam hadits ini (artinya), “Barangsiapa membunuh dirinya dengan pisau besi, niscaya akan diazab dengannya pada hari kiamat.” [H.R. Al-Bukhari dan Muslim, hadits ini berdasarkan teks Al-Bukhari]. Nah, bunuh dirikan termasuk membinasakan diri, ini dilarang dalam agama, begitu juga lainnya.

Allah juga berfirman (yang artinya), “Dan janganlah kalian membunuh diri kalian, sesungguhnya Allah Maha Pengasih bagi kalian.” [Q.S. An-Nisa`:29].

Di sisi lain, semua yang baik dihalalkan buat kamu. Allah l berfirman:

“Mereka bertanya apa yang dihalalkan bagi mereka. Katakanlah, ‘Dihalalkan bagi kalian segala sesuatu yang baik.’” [Q.S. Al-Ma`idah:4]. Makanya, segala sesuatu yang nggak baik buat tubuh kamu (contoh: pecahan kaca, batu, tanah, dll) dilarang untuk dimakan.



Woi, Sadar… (Alasan Merokok Plus Bantahannya)

Nah, kalau kamu baca tulisan di atas, Insya Allah, tahu banget dong kalau merokok itu 100% atau 1000‰ nggak baik buat kesehatan kamu. Tapi, ternyata ada aja alasan-alasan buat melegalkan penyedotan barang haram ini. Apa saja alasannya? Kita telaah satu per satu yuk:

1. “Yang merokok saya, yang sakit saya, kok kamu ribut?”

Siapa bilang merokok cuma membahayakan diri sendiri? Asap rokok yang tidak terhisap juga membahayakan lingkungan. Fakta membuktikan zat-zat racun yang terkandung dalam asap samping rokok (asap yang tidak terhisap) empat kali lebih banyak daripada yang dihisap. Makanya, orang di sekitar perokok (biasa disebut perokok pasif) lebih rentan terkena jantung, paru-paru, kanker, dan masalah rokok lainnya. Kata seorang ahli, perokok pasif memiliki resiko terkena jantung koroner 25-30 persen lebih banyak daripada perokok aktif. Itu yang parah, belum lagi bau tidak sedap yang disebabkan asap rokok ini. Tambah lagi, global warming (bahasa keren ‘Pemanasan Global Dunia’), yang katanya telah mencairkan beberapa gunung es, juga nggak lepas dari karbon dioksida yang ada dalam asap rokok.

2. “Rokok kan tidak sebahaya heroin, ganja, atau minuman keras.”

Masih bilang nggak berbahaya? Baca deh dari atas lagi. Apalagi, menurut sebuah penelitian, ternyata orang yang merokok memiliki persentase yang lebih besar untuk mengonsumsi benda-benda yang disebutkan tadi.

3. “Pemerintah melegalkan kok.”

Memang kenapa kalau pemerintah melegalkan? Legalitas dari pemerintah membuat hidup kamu sehat? Banyak banget bukti kalau rokok nggak sehat buat kamu. Di bungkus rokok yang biasa kamu beli aja (kalau kamu suka beli rokok) ada tulisan pakai huruf kapital semua, “PERINGATAN PEMERINTAH: MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN” (Di negara lain, bukan hanya tulisan, tapi gambar penyakit: paru-paru, jantung, otak, dan lainnya yang kena penyakit akibat rokok, biar yang beli pada muntah) Nah, pemerintah saja memperingatkan bahayanya. Tapi, mungkin pemerintah punya pertimbangan tersendiri tetap memelihara rokok di Indonesia. Ya, semoga Allah memberi hidayah kepada pemerintah Indonesia untuk melarang rokok.

4. “Pendapatan negara dari rokok itu besar lho?”

Fakta yang membuat kita miris, pendapatan dari rokok itu sebenarnya ditanggung oleh konsumen. Biaya cukai rokok ditanggung oleh pembeli. Jadi, bukan perusahaan rokok yang berjasa, masyarakat yang bayar.

5. “Saya kan masih muda, nanti kalau saya sudah tua, saya akan berhenti.”

Yakin bisa tua? Jangan-jangan belum tua sudah berhenti merokok gara-gara mati muda (jangan banget deh). Lagipula, semakin lama mengonsumsi rokok, semakin sulit pula dia berhenti dari merokok.

6. “Saya terlihat lebih jantan dengan merokok.”

Siapa bilang merokok itu jantan? Kalau kita perhatikan, merokok itu bodoh. Belinya mahal, dibakar, eh dapat penyakit, bau lagi. Apa sih manfaatnya? Lagipula, ayam jantan, kerbau jantan, sapi jantan semuanya nggak merokok kok (nggak nyambung).

7. “Saya tidak bisa berhenti, sudah ketagihan.”

Siapa bilang nggak bisa berhenti. Banyak yang sudah mencoba, dan banyak yang berhasil. Tempuh semua cara agar berhasil. Bisa, Insya Allah.

8. “Saya dipaksa teman, kalau tidak merokok, saya diejek.”

Tinggalkan saja teman kamu itu (wah, kejam). Dia bukan teman yang baik buat kamu. Apa ada teman sejati yang malah menjerumuskan temannya. Cari teman yang baik, yang mendukung kami melakukan hal-hal yang baik. Lagipula, baru juga diejek belum dipukul. Biarin aja. Nah, nanti kalau sudah dipukul lapor pak guru, biar dia dijewer pak guru.

9. “Kalau merokok, saya bisa konsentrasi belajar.”

Kalau cuma pengin konsentrasi, nggak perlu merokok. Cari ruang yang sepi, pusatkan pikiran ke pelajaran kamu. Kalau memang lagi ramai, cari kapas, masukkan ke lubang telinga kamu sambil teriak “WOOIII, BERISIK!! GUE LAGI MAU BELAJAR!!!” (emm…, kayaknya yang terakhir nggak solutif deh, jangan ditiru ya).

10. “Iya deh, saya berhenti, tapi bantu saya ya.”

Nah, gitu dong. Tenang saja, kalau teman kamu baik-baik semua -seperti saya-, Insya Allah dibantu kok. Nanti kalau kamu ketahuan merokok, langsung deh, kami bantu memukul kamu biar sadar (bercanda). Kami bantu buang rokok kamu ke tempat sampah. Kami bantu kamu mengatakan, “Alhamdulillah, saya telah merdeka dari belenggu rokok! Merdeka!!” (kelihatan keren kan?)

Yah, selesai deh tulisan tentang rokoknya. Penginnya sih lagi, tapi, sudah kebanyakan. Ya udah, kita berdoa kepada Allah, semoga kita dijauhkan dari jeratan rokok yang membuat ketagihan ini. Semoga Allah juga menyadarkan teman-teman kita yang lagi asyik menyedot barang haram ini (apalagi yang sambil baca Majalah Tashfiyah). Semoga Allah membukakan hati pemerintah kita agar melarang rokok dari peredaran. Dan, semoga Allah memberikan kesembuhan kepada saudara kita yang mendapatkan penyakit akibat rokok. Amin ya mujibas sa`ilin. Allahu a’lam bish shawab. (Abdurrahman)

http://tashfiyah.net/2011/12/merokok-bikin-hidup-lebih-nggak-karuan/

Baca Selengkapnya......
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kisah Ashabul Ukhdud



Ashabul ukhdud adalah kaum yang dilaknat oleh Allah. Dengan api inilah mereka memaksa orang-orang yang beriman untuk kembali kepada agama mereka semula, agama yang menjadikan makhluk sebagai sesembahan selain Allah. Setiap orang yang beriman kepada Allah dan mengingkari peribadahan kepada selain-Nya, mereka lemparkan kedalam api, sebagaimana Allah kisahkan dalam ayat-Nya,
“Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit, yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar, ketika mereka duduk di sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman. dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.” [Q.S. Al Buruj:4-9].

Tiba giliran seorang ibu yang sedang menggendong bayi mungil. Wanita itu dipaksa untuk memilih antara dua pilihan. Ia masuk kedalam api tersebut dalam keadaan beriman kepada Allah ataukah jiwanya selamat namun dia harus kembali kepada kekafiran. Demi melihat kobaran api yang menyala, timbul dari dalam dirinya keraguan dan rasa takut untuk tetap berada dalam keimanan. Ia tidak tega melihat keadaan anaknya yang dalam gendongannya. Apakah jiwa yang masih suci ini harus mati bersamanya. Allah pun memberikan kemampuan kepada bayi tersebut untuk berbicara. Bayi itupun berkata, ”wahai ibuku! Bersabarlah, sesungguhnya engkau berada di atas kebenaran”. Tatkala mendengar perkataan bayi tersebut, bulatlah tekadnya untuk masuk ke dalam kobaran api mempertahankan keimanannya.

Memang, telah menjadi ketetapan Allah, bahwa sebagian manusia akan menjadi musuh bagi sebagian lainnya. Tatkala ada yang membela kebenaran, ada pula orang yang menjadi pembela kebatilan. Demikian pula ketika Allah mengutus para Rasul dan para Nabi, dengan hikmah dan keadilan-Nya, Ia ciptakan musuh-musuh yang gigih menentang mereka. Ketetapan Allah ini akan berlaku pula kepada para pengikut mereka, supaya jelas siapakah yang jujur dan siapakah yang dusta dalam pengakuan keimanannya. Allah berfirman yang artinya, “Alif lam mim. Apakah manusia menyangka bahwa mereka akan dibiarkan mengaku ‘kami beriman’ sedang mereka tidak diuji. Sungguh kami telah menguji orang-orang sebelum mereka sehingga Allah benar-benar mengetahui siapakah orang-orang yang jujur dan siapakah yang berdusta.” [Q.S. Al Ankabut:1-3].

Kisah kekejian yang luar biasa ini bermula dari seorang pemuda yang diutus oleh raja untuk belajar ilmu sihir kepada tukang sihir istana. Ia diharapkan akan dapat menggantikan tugas tukang sihir tersebut setelah kematiannya. Pemuda tersebut tinggal pada suatu kampung yang berbeda dengan tempat tukang sihir tersebut berada. Di tengah perjalanan antara kampung dan tempat tukang sihir berada, tinggallah seorang Rahib yang beriman kepada Allah. Ia hidup mengasingkan diri dari masyarakat yang telah rusak agamanya karena menjadikan raja mereka sebagai sesembahan.

Singkat kata setiap kali pemuda tersebut melewati tempat rahib ini, ia tertarik mendengar ajaran-ajaran yang dianut rahib tersebut. Mulailah ia singgah untuk menimba ilmu yang dibawa oleh sang Rahib. Tiap kali berangkat dan pulang dari belajar sihir, ia menyempatkan diri untuk belajar kepada rahib. Ia pun mempelajari dua ilmu yang tidak akan bersatu, ilmu sihir dan ilmu agama.

Suatu ketika, pemuda tersebut melihat binatang besar yang menghalangi perjalanan manusia. Maka timbullah keinginan dalam pikiran pemuda tersebut untuk menguji manakah ajaran yang lebih utama, ajaran rahib ataukah tukang sihir. Berdoalah ia kepada Allah, “Ya Allah, jika engkau lebih mencintai apa yang dibawa oleh rahib dari pada apa yang dibawa oleh tukang sihir, maka bunuhlah binatang ini, supaya manusia bisa bebas dari gangguannya.” Ia pun melempar binatang tersebut dengan batu yang mengakibatkan binatang itu mati seketika. Yakinlah si pemuda tentang keutamaan dan kebenaran ajaran sang rahib.

Waktu terus berlalu, si pemuda menjadi terkenal sebagai orang yang mahir mengobati orang yang buta, sakit belang, dan penyakit lainnya. Suatu ketika datanglah seorang pejabat dekat raja. Dengan membawa hadiah yang banyak ia datang untuk minta disembuhkan dari kebutaan yang dideritanya. Pejabat itu mengatakan, “Hadiah-hadiah yang aku bawa ini kuberikan kepadamu jika engkau dapat menyembuhkanku.”Si Pemuda menjawab, “Aku tidak bisa menyembuhkan seorang pun, Allahlah yang menyembuhkan, apabila engkau beriman kepada Allah aku akan berdoa kepada-Nya agar menyembuhkanmu.” Maka pejabat itu pun beriman kepada Allah, kemudian Allah menyembuhkan sakitnya.

Pulanglah sang pejabat kerumahnya dan kembali duduk bermajelis bersama raja. Demi melihat kesembuhan pejabat tersebut, heranlah raja. Ia bertanya, “Siapakah yang menyembuhkan penglihatanmu?” Sang Pejabat berkata, “Rabbku.” Mendengar jawaban tersebut murkalah sang raja, dengan marah ia mengatakan, “Apakah kamu mempunyai Rabb selain aku?” Sang pejabat menjawab, “Rabbku dan Rabbmu adalah Allah.” Seketika itu pula ia disiksa dan terus disiksa sampai akhirnya ia menunjukkan keberadaan si pemuda.

Dicarilah si pemuda tersebut, kemudian ditangkap dan dihadapkan kepada Raja. Raja mulai bertanya kepada si pemuda, ia tahu bahwa pemuda inilah orang yang ia utus untuk belajar kepada tukang sihir. Dengan nada lembut ia bertanya, “wahai anakku, sungguh sihirmu itu telah mencapai tingkatan untuk dapat menyembuhkan kebutaan, sakit belang dan lainnya.” Si pemuda menjawab, “Aku tidak bisa menyembuhkan seorang pun, Allahlah yang menyembuhkan.” Maka pemuda inipun disiksa sebagaimana sang pejabat sampai akhirnya si pemuda menunjukkan keberadaan sang rahib.

Ditangkaplah sang rahib dan dipaksa untuk kembali kepada agama sang raja. Maka sang rahib ini menolak dan memilih tetap berada di atas agama Allah. Ia enggan untuk menjadikan makhluk sebagai tandingan bagi Allah. maka sang raja membunuh sang rahib yang beriman ini dengan cara yang keji. Dengan angkara murka sang raja menggergajinya sehingga terbelah menjadi dua bagian. Tidak berbeda pula nasib sang pejabat, ia pun dibunuh dengan digergaji menjadi dua bagian, semoga Allah membalasi keteguhan iman mereka dengan surga.

Adapun nasib si pemuda, berbeda dengan dua orang yang terdahulu. Sang raja menginginkan agar pemuda tersebut dibunuh dengan cara yang berbeda. Ia dibawa ke suatu gunung kemudian dilemparkan dari puncaknya. Akan tetapi, Allah menyelamatkannya dari percobaan pembunuhan ini. Usaha ini dilakukan beberapa kali dengan cara yang berbada. Setiap mereka ingin membunuhnya, si pemuda selalu berdoa kepada Allah, “Ya Allah selamatkanlah aku dari mereka dengan cara yang Engkau kehendaki.” Maka Allah pun menyelamatkannya sehingga terbebas dari makar pembunuhan itu dan kembali kepada raja dalam keadaan selamat. Raja pun merasa bingung mencari cara menghabisi si pemuda tersebut.

Dengan penuh pertimbangan, akhirnya si pemuda memberitahukan kepada raja cara membunuh dirinya, ia berkata kepada raja, “Engkau tidak akan bisa membunuhku sampai engkau melakukan apa yang aku perintahkan. Kumpulkan manusia dalam satu tempat yang luas, saliblah aku pada batang pohon, lalu ambillah anak panah dari tempat anak panahku, kemudian katakanlah ‘Dengan menyebut Nama Allah, Rabb anak ini’ dan panahlah aku dengannya.” Sang raja pun melakukan perintah si pemuda. Ia menginginkan untuk segera menghabisinya. Pemuda itu ibarat duri dalam daging, penghalang yang harus segera dimusnahkan. Raja tidak mengetahui rencana Allah yang Maha Mengetahui. Dikumpulkanlah manusia pada suatu tempat, ia ambil anak panah dari tempat anak panah si pemuda, kemudian ia panah si pemuda sembari mengatakan, “Dengan menyebut Nama Allah, Rabb anak ini.” Anak panah melesat tepat mengenai pelipis si pemuda. Dengan izin Allah matilah pemuda itu di tangan raja.

Namun tanpa diduga oleh raja, rakyat yang menyaksikan peristiwa ini pun serta merta beriman kepada Allah. Mereka mengatakan, “Kami beriman dengan Rabb anak ini, kami beriman dengan Rabb anak ini.”

Telah datang waktunya kebenaran menyusup ke dalam relung hati rakyat. Tatkala keimanan telah menancap kokoh dalam hati, ia laksana batu karang yang tidak hancur diterpa gelombang. Demi melihat peristiwa ini, murkalah sang raja. Ia perintahkan pengikutnya untuk membuat parit-parit di setiap ujung jalan. Kemudian dinyalakan api di dalamnya. Sang raja memerintahkan pengikutnya untuk membunuh siapa saja yang tetap berada dalam keimanan kepada Allah. Satu persatu mereka digiring dan dibawa ke parit tersebut, menemui ajal dengan mendapatkan keridhaan Allah.

Demikian sepenggal kisah dari orang-orang terdahulu yang beriman kepada Allah. Dalam kitab-Nya yang mulia, Allah banyak mengisahkan perjalanan hidup hamba-hamba-Nya. Sebagian mereka menentang, adapula yang tunduk dan patuh kepada perintah Allah. Allah menjadikan kisah-kisah ini sebagai pelajaran bagi kita untuk senantiasa mengikuti kebenaran walaupun beresiko harus mendapatkan penentangan manusia. Allah berfirman, “Sungguh dalam kisah mereka ada pelajaran bagi orang-orang yang berakal, bukanlah (Al Qur’an ini) sebagai ucapan yang diada-adakanakan, tetapi ia membenarkan (kitab-kitab) yang terdahulu dan sebagai penjelas atas segala sesuatu petunjuk serta rahmat bagi kaum yang beriman.” [Q.S. Yusuf:111]. Allahu a’lam. [Hammam].



Maraji’: Shahih muslim

Tafsir AlQur’an Al ‘Adzim

sumber : http://tashfiyah.net/2011/12/kisah-ashabul-ukhdud/

Baca Selengkapnya......
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

CONTOH PENDAPAT AL-IMAM AN-NAWAWY YANG BERBEDA DENGAN AL-IMAM ASY-SYAFI’I

Ahad, 01-April-2012, Penulis: Ustadz Kharisman

PENDAHULUAN

Tulisan berikut ini menunjukkan beberapa contoh pendapat al-Imam anNawawy yang berbeda dengan pendapat Al-Imam asy-Syafi’i. Semoga Allah merahmati mereka berdua. Padahal, telah dimaklumi bahwa Al-Imam An-Nawawy adalah salah seorang Ulama Syafi’iyyah.

Hal tersebut menunjukkan bahwa metode bermadzhab yang diterapkan oleh para Ulama’ bukanlah fanatik buta dan taklid sepenuhnya terhadap madzhab yang diikutinya. Tidak sedikit di antara mereka mengikuti pendapat yang menurutnya lebih dekat pada kebenaran, lebih sesuai dengan dalil yang shahih, meski bertentangan dengan pendapat Imam Madzhab yang diikutinya.


Beberapa pendapat Al-Imam An-Nawawy yang berbeda dengan Al-Imam Asy-Syafi’i dalam masalah Fiqh, bahkan beliau menyatakan bahwa pendapat al-Imam asySyafi’i lemah dalam masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1.Takbir dalam sholat Ied



ولو نسي التكبيرات حتى افتتح القراءة ، لم يرجع إلى التكبيرات على القول الصحيح ، وللشافعي قول ضعيف : أنه يرجع إليها ( الأذكار :1-173)

Kalau seandainya lupa takbir (tambahan dalam Sholat Ied) sehingga memulai bacaan (Al-Fatihah), tidak perlu kembali takbir berdasarkan pendapat yang shahih. Asy-Syafi’i memiliki pendapat yang lemah yaitu kembali pada takbir (al-Adzkaar :1/173)



2.Makruhnya jual beli di dalam masjid



تكره الخصومة في المسجد ورفع الصوت فيه ونشد الضالة وكذا البيع والشراء والاجارة ونحوها من العقود هذا هو الصحيح المشهور وللشافعي قول ضعيف أنه لا يكره البيع والشراء (المجموع شرح المهذب 2-175)

Dibenci (makruh) bermusuhan/ berdebat di masjid, mengeraskan suara, mencari barang hilang, demikian juga jual beli, sewa-menyewa dan akad-akad semisalnya. Ini adalah pendapat yang benar dan masyhur. Sedangkan Asy-Syafi’i dalam masalah ini memiliki pendapat yang lemah yaitu tidak makruh jual beli (di masjid)(al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab (2/175)).



3.Al-Halq termasuk Bagian Manasik



أن أفعال يوم النحر أربعة رمى جمرة العقبة ثم الذبح ثم الحلق ثم طواف الافاضة وأن السنة ترتيبها هكذا فلو خالف وقدم بعضها على بعض جاز ولا فدية عليه لهذه الأحاديث وبهذا قال جماعة من السلف وهو مذهبنا وللشافعي قول ضعيف أنه اذا قدم الحلق على الرمى والطواف لزمه الدم بناء على قوله الضعيف أن الحلق ليس بنسك ( شرح النووي على مسلم 9-55)



Sesungguhnya amalan-amalan pada hari anNahr (penyembelihan)(bagi Jamaah Haji) ada 4 yaitu melempar Jumratul Aqobah kemudian menyembelih kemudian bercukur kemudian Thawaf Ifadhah, dan bahwasannya Sunnahnya adalah dilakukan berurutan demikian. Kalau seandainya tidak berurutan sehingga sebagian didahulukan dari yang semestinya, boleh dan tidak ada fidyah baginya berdasarkan hadits-hadits ini. Ini adalah pendapat sekelompok Ulama’ Salaf dan ini adalah madzhab kami. Sedangkan Asy-Syafi’i memiliki pendapat yang lemah yaitu jika mendahulukan bercukur dari melempar jumrah dan thawaf, maka harus membayar dam. Hal ini didasarkan pendapatnya yang lemah, yaitu bahwa bercukur bukanlah bagian dari manasik (Syarh anNawawy terhadap Shahih Muslim (9/55))

4.Masuk Makkah Tidak Perlu Ihram bagi yang Tidak Berniat Haji atau Umrah



وأما من لا يريد حجا ولاعمرة فلا يلزمه الاحرام لدخول مكة على الصحيح من مذهبنا سواء دخل لحاجة تتكرر كحطاب وحشاش وصياد ونحوهم أولا تتكرر كتجارة وزيارة ونحوهما وللشافعي قول ضعيف أنه يجب الاحرام بحج أو عمرة ان دخل مكة أو غيرها من الحرم لما يتكرر بشرط سبق بيانه في أول كتاب الحج

( شرح النووي على صحيح مسلم 8-82)



Sedangkan orang yang tidak berniat haji atau umrah maka tidak harus ihram ketika masuk Makkah berdasarkan pendapat yang Shahih dari Madzhab kami. Sama saja apakah masuk untuk keperluan yang berulang seperti mengambil kayu bakar, penjual rumput, pemburu, dan semisalnya, atau tidak untuk keperluan yang berulang seperti berdagang, ziyarah, dan semisalnya. Asy-Syafi’i memiliki pendapat yang lemah yaitu bahwasanya wajib ihram untuk berhaji atau umrah jika masuk ke Makkah atau wilayah Haram lain untuk keperluan yang berulang dengan syarat yang telah disebutkan di awal kitab alHajj (Syarh Shahih Muslim lin Nawawy (8/82))



5.Sebab Jamak waktu Haji dan Jarak Safar



…فيه فوائد منها أن السنة للدافع من عرفات أن يؤخر المغرب إلى وقت العشاء ويكون هذا التأخير بنية الجمع ثم يجمع بينهما في المزدلفة في وقت العشاء وهذا مجمع عليه لكن مذهب أبي حنيفة وطائفة أنه يجمع بسبب النسك ويجوز لأهل مكة والمزدلفة ومنى وغيرهم والصحيح عند أصحابنا أنه جمع بسبب السفر فلا يجوز إلا لمسافر سفرا يبلغ به مسافة القصر وهو مرحلتان قاصدتان وللشافعي قول ضعيف أنه يجوز الجمع في كل سفر وان كان قصيرا (شرح النووي على مسلم 8-187)



… di dalamnya terdapat faidah-faidah, di antaranya : Bahwasanya disunnahkan bagi orang-orang yang bertolak menuju Arafah mengakhirkan (sholat maghrib) ke waktu Isya’ dan pengakhiran ini diniatkan jamak. Kemudian menjamak kedua sholat di Muzdalifah. Ini telah (hampir) disepakati (oleh para Ulama’), akan tetapi Madzhab Abu Hanifah dan sebagian kelompok menyatakan: bahwa mereka (jamaah haji) menjamak karena sebab Manasik, dan boleh bagi penduduk Makkah, Muzdalifah, dan Mina, maupun selainnya (untuk menjamak sholat demikian). Pendapat yang benar menurut Sahabat-sahabat kami adalah bahwa jamak tersebut dilakukan karena safar, maka tidak boleh dilakukan kecuali oleh musafir yang telah melakukan safar menempuh jarak bolehnya qoshor, yaitu dua marhalah pertengahan. Sedangkan Asy-Syafi’i berpendapat dengan pendapat yang lemah bahwasanya boleh menjamak pada semua keadaan safar meski jarak dekat (Syarh Shahih Muslim lin Nawawy (8/187))

http://www.salafy.or.id/2012/03/24/contoh-pendapat-al-imam-an-nawawy-yang-berbeda-dengan-al-imam-asy-syafii/

http://darussalaf.or.id/stories.php?id=2036

Baca Selengkapnya......
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tugas Poster Matematika

Tentang Poster dan Definisi Poster


A poster is any piece of printed paper designed to be attached to a wall or vertical surface. Typically posters include both textual and graphic elements, although a poster may be either wholly graphical or wholly text. Posters are designed to be both eye-catching and informative. Posters may be used for many purposes. They are a frequent tool of advertisers (particularly of events, musicians and films), propagandists, protestors and other groups trying to communicate a message. Posters are also used for reproductions of artwork, particularly famous works, and are generally low-cost compared to original artwork.

-http://en.wikipedia.org/wiki/Poster-

Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat.

Poster bisa menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda, dan dekorasi. Selain itu bisa pula berupa salinan karya seni terkenal. Cat poster biasa juga disebut cat plakat karena meniliki sifat yang pekat, sifatnya datar cocok untuk menggambar dekoratif.
-http://id.wikipedia.org/wiki/Poster-

Dari sumber di atas menjelaskan bahwa poster bisa digunakan untuk media pendidikan. Dalam kesempatan kali ini saya mencoba membuat beberapa konsep poster matematika sebagai tugas mata kuliah Workshop Pendidikan 2.
Bagi anda yang ingin mendownload dipersilahkan dengan syarat mencantumkan sumber atau blog ini atau nama saya.
Terima kasih.








Baca Selengkapnya......
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS